Berita Terkini
Masih Dianggap Sepele? Ini Pentingnya Personal Grooming untuk Karier
Personal grooming adalah kebiasaan merawat diri agar penampilan tetap bersih, rapi, dan pantas. Kebiasaan ini mencakup kebersihan tubuh, cara berpakaian, hingga menjaga aroma tubuh. Pada dasarnya, personal grooming bukan sekadar soal penampilan, tetapi juga mencerminkan sikap profesional dan rasa menghargai diri sendiri serta orang lain.
Di dunia kerja, personal grooming memiliki peran penting. Penampilan yang terawat dapat meningkatkan rasa percaya diri, membangun citra profesional, dan menciptakan kesan pertama yang positif. Tidak heran jika banyak perusahaan menjadikan personal grooming sebagai bagian dari standar etika kerja.
Contoh Penerapan Personal Grooming di Tempat Kerja
Personal grooming sebenarnya bisa diterapkan melalui kebiasaan sederhana dalam keseharian. Berikut beberapa contoh yang mudah dilakukan:
1. Menjaga kebersihan tubuh
Langkah paling dasar adalah menjaga kebersihan tubuh setiap hari. Anda disarankan mandi secara rutin, mencuci wajah pagi dan malam hari, serta membersihkan rambut secara berkala. Kebiasaan sederhana ini membantu menjaga tubuh tetap segar dan nyaman selama beraktivitas.
2. Berpakaian sesuai dengan budaya perusahaan
Setiap perusahaan memiliki aturan dan karakteristik berpakaian yang berbeda. Namun, secara umum, pakaian kerja sebaiknya bersih, sopan, dan rapi. Pilih warna yang tidak terlalu mencolok serta padu padan yang nyaman dilihat. Penampilan yang sesuai menunjukkan bahwa Anda menghargai lingkungan kerja dan profesionalisme perusahaan.
3. Menjaga aroma tubuh
Aroma tubuh juga menjadi bagian penting dari personal grooming. Anda tidak perlu menggunakan parfum dengan wangi yang terlalu kuat. Aroma lembut dan segar sudah cukup untuk menunjang kenyamanan diri sendiri dan orang di sekitar.
Pastikan tubuh tidak mengeluarkan bau yang mengganggu, dengan menjaga kebersihan, menggunakan deodoran atau antiperspiran, serta mengenakan pakaian yang bersih. Aroma tubuh yang kurang sedap dapat memengaruhi kenyamanan rekan kerja maupun pelanggan.
Dalam dunia pelayanan, aroma bahkan bisa memengaruhi keputusan pelanggan. Ada pelanggan yang sangat sensitif terhadap bau di sekitarnya. Pengalaman sederhana, seperti mencium aroma tidak sedap di sebuah tempat usaha, bisa membuat pelanggan mengurungkan niat untuk membeli.
Mengapa Personal Grooming Itu Penting?
Personal grooming membantu Anda menampilkan citra diri yang profesional dan dapat dipercaya. Penampilan yang rapi, rambut dan kuku yang terawat, serta kebersihan mulut dan kulit menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawab.
Lebih dari itu, personal grooming juga memengaruhi cara Anda memandang diri sendiri. Saat merasa bersih dan rapi, kepercayaan diri akan meningkat, sehingga Anda lebih siap menghadapi tantangan kerja dan berinteraksi dengan orang lain.
Perlu diingat, personal grooming bukan tentang mengikuti standar kecantikan yang tidak realistis. Fokus utamanya adalah menampilkan versi terbaik dari diri Anda, sesuai dengan budaya dan aturan perusahaan. Kebiasaan ini merupakan keterampilan penting yang dapat mendukung pertumbuhan karier dalam jangka panjang.
Ingin Lebih Percaya Diri Lewat Personal Grooming?
Jika Anda ingin memahami personal grooming secara lebih mendalam, Anda bisa mengikuti Pelatihan Personal Grooming dan Penampilan Profesional. Dalam pelatihan ini, Anda akan belajar tentang kebiasaan hidup bersih, pengelolaan aroma tubuh, serta cara membangun penampilan profesional yang mendukung performa kerja.
Tidak hanya soal penampilan, pelatihan ini juga membantu meningkatkan rasa percaya diri saat berinteraksi dengan pelanggan, rekan kerja, maupun atasan.
Siap Hadapi 2026? Ini Tren Managed Service yang Wajib Dipahami Perusahaan
Menjelang tahun 2026, cara perusahaan mengelola Information Technology (IT) mengalami perubahan besar. Di tahun 2026 diperkirakan akan ada semakin banyak perusahaan mengandalkan Managed Service Provider (MSP), yaitu mitra profesional yang membantu mengelola sistem IT secara menyeluruh, mulai dari dukungan teknis, keamanan, hingga operasional harian.
Pertumbuhan penggunaan MSP didorong oleh teknologi yang semakin kompleks, meningkatnya ancaman keamanan siber (cyber security), serta perubahan pola kerja yang kini banyak mengandalkan sistem digital dan kerja jarak jauh. Agar tetap relevan dan kompetitif, MSP perlu terus menyesuaikan layanan dengan kebutuhan perusahaan yang terus berkembang.
Apa Saja Tren Managed Service 2026?
Berikut beberapa tren managed service yang diperkirakan akan semakin menonjol di tahun 2026.
1. Otomatisasi dan AI mempermudah pekerjaan harian
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini semakin banyak dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan teknis sehari-hari. Bagi MSP, AI digunakan untuk menangani permintaan bantuan yang bersifat rutin, seperti reset kata sandi atau gangguan sistem ringan.
Dengan dukungan AI, sistem helpdesk dapat bekerja lebih cepat karena tiket masalah bisa langsung dikelompokkan dan ditangani secara otomatis. Hal ini membuat waktu penyelesaian masalah menjadi lebih singkat dan layanan terasa lebih responsif bagi pengguna. Selain itu, AI juga membantu memprediksi potensi gangguan sebelum benar-benar terjadi, sehingga masalah dapat dicegah lebih awal.
2. Cyber security menjadi layanan utama
Cyber threat atau ancaman siber seperti peretasan dan pencurian data terus meningkat setiap tahun. Kondisi ini membuat cyber security menjadi salah satu layanan paling penting dalam managed service.
Perusahaan kini berharap MSP tidak hanya membantu operasional IT, tetapi juga melindungi data dan sistem perusahaan mereka. Layanan keamanan yang umum ditawarkan meliputi pemantauan ancaman, respons cepat saat terjadi insiden, hingga edukasi keamanan bagi karyawan. Dengan bantuan teknologi berbasis AI, ancaman dapat dikenali lebih cepat dan dampak serangan bisa ditekan. Cyber security pun tidak lagi menjadi layanan tambahan, melainkan bagian inti dari managed service.
3. Outsourcing untuk mengatasi keterbatasan SDM
Walaupun teknologi semakin canggih, peran manusia tetap penting dalam layanan IT. Namun, tidak semua MSP memiliki sumber daya manusia yang cukup, terutama untuk memberikan layanan selama 24 jam penuh.
Karena itu, tren alih daya (outsourcing) semakin banyak diterapkan. MSP bekerja sama dengan mitra lain untuk menangani kebutuhan teknis tertentu. Cara ini membantu menjaga kualitas layanan, mengisi kekurangan tenaga ahli, dan tetap efisien dari sisi biaya, tanpa mengganggu pengalaman klien.
4. Dukungan kerja jarak jauh menjadi standar
Model kerja jarak jauh dan hibrida kini sudah menjadi hal yang umum. Hal ini membuat perusahaan membutuhkan dukungan IT yang bisa diakses kapan saja dan dari mana saja.
MSP dituntut menyediakan layanan yang mendukung kerja jarak jauh, seperti akses sistem yang aman, bantuan teknis jarak jauh, serta perlindungan perangkat karyawan. Selain kenyamanan, keamanan juga menjadi fokus utama karena karyawan sering terhubung melalui jaringan rumah atau Wi-Fi publik yang lebih rentan.
5. IT Service Management (ITSM) menjaga layanan tetap tertata
Agar layanan managed service berjalan konsisten dan terukur, MSP membutuhkan sistem pengelolaan layanan yang baik. IT Service Management (ITSM) membantu mengatur proses layanan, mulai dari pencatatan keluhan, penanganan gangguan, hingga evaluasi kualitas layanan.
Dengan ITSM, layanan IT menjadi lebih rapi, transparan, dan mudah dipantau, baik oleh MSP maupun oleh perusahaan sebagai pengguna layanan.
Tren managed service di tahun 2026 menunjukkan bahwa layanan IT tidak lagi sekadar mendukung operasional, tetapi menjadi bagian strategis dalam menjaga kelangsungan perusahaan. MSP yang mampu menggabungkan teknologi, keamanan, dan pengelolaan layanan yang baik akan memiliki nilai lebih di mata perusahaan.
Di tengah perubahan kebutuhan perusahaan dan tantangan digital yang semakin kompleks, PT VADS Indonesia menghadirkan solusi Managed Service dan ITSM untuk membantu perusahaan mengelola layanan TI secara aman, efisien, dan terintegrasi. Cari tahu solusi PT VADS Indonesia lebih lanjut dan temukan dukungan IT yang tepat untuk menjaga operasional perusahaan Anda tetap andal.
Tren Cyber Security 2026: Risiko Digital yang Semakin Nyata
Cyber security (keamanan siber) adalah upaya melindungi sistem, jaringan, dan data dari ancaman digital yang semakin kompleks. Menjelang 2026, risiko serangan meningkat akibat penggunaan AI, komputasi kuantum yang melemahkan sistem keamanan lama, serta meluasnya penggunaan cloud dan perangkat Internet of Things (IoT) seperti CCTV dan mesin pintar yang berpotensi menjadi celah keamanan.
Karena itu, perusahaan perlu beralih dari pendekatan reaktif ke strategi pencegahan yang lebih proaktif agar mampu mendeteksi, menangani, dan pulih dari serangan siber (cyber attack) dengan lebih cepat.
Tren Cyber Security 2026
Berikut tren cyber security utama yang akan membentuk lanskap keamanan digital di tahun 2026:
1. Cyber security berbasis AI
Artificial Intelligence (AI) menjadi inti inovasi cyber security. Teknologi ini mampu memproses data dalam jumlah besar, mengenali pola aktivitas mencurigakan, serta mengotomatisasi respons keamanan secara real time. AI tidak hanya digunakan untuk mendeteksi serangan yang sedang terjadi, tetapi juga untuk mempelajari pola serangan sebelumnya agar sistem bisa siap menghadapi serangan yang akan muncul.
Karena pelaku kejahatan siber (cyber crime) juga memanfaatkan AI, penggunaan sistem keamanan berbasis machine learning membantu perusahaan lebih cepat mengenali ancaman dan melindungi sistemnya.
2. Perlindungan informasi yang dapat dipercaya
Tujuan utama cyber security adalah menjaga kepercayaan pengguna terhadap data dan informasi. Seiring meningkatnya penggunaan AI, batas antara konten buatan manusia dan mesin semakin samar. Karena itu, di tahun 2026 fokus keamanan tidak hanya terfokus pada perlindungan data, tetapi juga pada keaslian dan validitas informasi agar kepercayaan publik tetap terjaga.
3. Menyiapkan keamanan data untuk teknologi komputer masa depan
Komputasi kuantum adalah teknologi komputer masa depan yang bekerja jauh lebih cepat dari komputer saat ini. Karena kemampuannya, sistem pengaman data yang lama bisa menjadi kurang aman. Oleh karena itu, mulai 2026 perusahaan perlu menyiapkan perlindungan data yang lebih kuat agar informasi penting tetap aman, sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan siap menghadapi perkembangan teknologi ke depan.
4. Otentikasi identitas digital di era deepfake
Teknologi deepfake adalah teknologi yang dapat memalsukan wajah dan suara seseorang sehingga terlihat dan terdengar seperti asli, padahal sebenarnya tidak. Karena pemalsuan ini semakin sulit dikenali, perusahaan harus lebih teliti dalam memastikan identitas saat berkomunikasi secara digital. Ke depannya, teknologi akan membantu memeriksa keaslian suara, video, dan pesan agar aktivitas seperti rapat online maupun interaksi dengan pelanggan tetap aman dan tepercaya.
5. Memperkuat faktor manusia
Manusia masih menjadi titik terlemah dalam sistem cyber security. Oleh karena itu, perusahaan akan semakin fokus pada pelatihan kesadaran keamanan, latihan menghadapi upaya penipuan yang memanipulasi karyawan, dan pembentukan budaya keamanan di seluruh perusahaan.
6. Inovasi Multi-Factor Authentication (MFA)
Multi-Factor Authentication (MFA) atau otentikasi Multi-Faktor adalah sistem keamanan yang meminta lebih dari satu cara untuk memastikan identitas pengguna, misalnya dengan kata sandi dan kode tambahan. Selama ini, banyak perusahaan masih menggunakan kode lewat SMS, tetapi cara ini mulai ditinggalkan karena lebih mudah disalahgunakan. Ke depannya, perusahaan akan beralih ke aplikasi khusus yang memberikan perlindungan lebih kuat dan membuat akun lebih aman.
Tahun 2026 menegaskan bahwa cyber security bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan utama untuk menjaga keberlanjutan perusahaan. Perusahaan yang mampu beradaptasi lebih cepat dengan tren dan teknologi keamanan terbaru akan memiliki keunggulan dalam melindungi aset digital sekaligus mempertahankan kepercayaan pelanggan.
Di tengah risiko siber yang terus berkembang, PT VADS Indonesia menghadirkan layanan Cyber Security & Managed Services untuk menjaga keamanan data dan operasional perusahaan. Pelajari solusinya sekarang dan lindungi sistem perusahaan Anda bersama PT VADS Indonesia.
Ingin Bisnis Tetap Relevan di 2026? Kuasai Tren Omnichannel Ini!
Omnichannel adalah cara kerja layanan yang memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan bisnis melalui berbagai saluran, seperti telepon, email, live chat, media sosial, hingga aplikasi pesan singkat dengan pengalaman yang tetap konsisten di setiap saluran. Strategi ini memungkinkan pelanggan dapat berpindah dari satu saluran (channel) ke saluran lain tanpa hambatan, sehingga pengalaman mereka tetap nyaman dan terarah.
Memasuki tahun 2026, pendekatan omnichannel berkembang lebih cepat dari sebelumnya. Perusahaan tidak hanya dituntut menyediakan banyak channel, tetapi juga menyatukan seluruh interaksi menjadi satu ekosistem yang lebih cerdas, personal, dan real time. Untuk memahami arah perubahan ini, berikut tren utama yang membentuk omnichannel 2026.
Tren Utama Omnichannel 2026
Kebutuhan pelanggan kini semakin beragam dan cepat berubah, sehingga perusahaan harus memastikan setiap saluran memberikan pengalaman yang konsisten. Berikut sejumlah tren utama yang akan membentuk arah omnichannel di tahun 2026:
1. Personalisasi berbasis AI semakin mendalam
Artificial intelligence menjadi pusat dari banyak strategi layanan pelanggan modern. Di tahun 2026, AI tidak hanya mengenali pola dasar perilaku pelanggan, tetapi juga memprediksi kebutuhan mereka sebelum pelanggan menyadarinya. Dengan menganalisis data historis dari berbagai saluran, AI mampu menghadirkan rekomendasi, pesan, dan respons yang benar-benar personal.
Personalisasi mendalam ini membantu tim customer service memahami konteks pelanggan secara instan. Hasilnya, komunikasi menjadi lebih relevan dan responsif, sekaligus meningkatkan peluang terbentuknya loyalitas jangka panjang.
2. Omnichannel 2.0: semua informasi dalam satu sistem
Omnichannel 2026 menekankan pentingnya menggabungkan seluruh informasi pelanggan dalam satu sistem yang terpusat. Banyak perusahaan kini menggunakan platform yang mampu mengumpulkan data dari berbagai saluran ke dalam satu tampilan, sehingga tidak ada lagi informasi yang terpisah-pisah dan memperlambat proses layanan.
Dengan cara ini, pelanggan dapat mulai bertanya lewat media sosial, melanjutkannya via chat, lalu menyelesaikannya melalui telepon tanpa harus mengulang penjelasan dari awal. Alurnya jadi lebih praktis, pelanggan lebih puas, dan perusahaan bisa mendapatkan informasi penting untuk menyusun strategi pemasaran serta layanan yang lebih tepat sasaran.
3. Integrasi belanja online dan offline dalam satu sistem
Ekosistem commerce terpadu kini menjadi pilar penting bagi transformasi retail dan layanan. Pelanggan dapat melihat produk di toko, membeli secara online, membayar lewat aplikasi, dan memilih metode pengiriman yang fleksibel, semua terhubung dalam satu alur yang mulus. Laporan dari McKinsey menunjukkan bahwa integrasi lintas channel membantu bisnis meningkatkan pengalaman pelanggan sekaligus mempercepat proses operasional.
Dalam strategi omnichannel, penyatuan inventaris, pembayaran dan kampanye pemasaran, memastikan setiap informasi yang diterima pelanggan selalu akurat serta konsisten di semua saluran. Dengan cara ini, perusahaan dapat memberikan layanan yang lebih cepat, nyaman, dan relevan sesuai kebutuhan pelanggan.
4. Fleksibilitas layanan jadi kebutuhan utama
Konsumen kini semakin mengutamakan layanan yang cepat dan praktis. Mereka ingin punya banyak pilihan, mulai dari mendapatkan layanan secara langsung, memesan secara digital, hingga mengambil atau menerima hasil layanan dengan cara yang paling nyaman bagi mereka. Pola ini diperkirakan akan semakin kuat di tahun 2026.
Perubahan ini membuat perusahaan perlu menyesuaikan strategi omnichannel. Konten dan komunikasi harus lebih dinamis, mengikuti lokasi pelanggan, ketersediaan layanan, hingga perkembangan permintaan secara real time. Untuk memastikan pesan tetap relevan di setiap saluran, banyak bisnis mulai mengandalkan teknologi otomatisasi agar proses berjalan lancar tanpa menambah pekerjaan manual bagi tim.
Dengan meningkatnya ekspektasi pelanggan, omnichannel menjadi fondasi utama pengalaman pelanggan modern. Perusahaan yang mampu menghadirkan pengalaman pelanggan yang mulus, personal, dan terintegrasi diperkirakan akan memimpin di 2026.
Jika Anda ingin mempercepat transformasi layanan pelanggan, PT VADS Indonesia siap menjadi mitra tepercaya. Dengan solusi omnichannel terpadu, PT VADS Indonesia membantu bisnis menghadirkan layanan yang lebih responsif, efisien, dan modern. Wujudkan pengalaman pelanggan tanpa batas bersama PT VADS Indonesia.
Awas Ketinggalan! Tren IT Outsourcing 2026 Sudah Dimulai
IT outsourcing adalah strategi yang dilakukan perusahaan dengan cara menyerahkan sebagian atau seluruh fungsi teknologi informasinya kepada penyedia layanan eksternal, mulai dari pengelolaan infrastruktur, pengembangan software, pemeliharaan sistem, serta dukungan teknis. Memasuki 2026, pendekatan ini diprediksi menjadi kunci bagi perusahaan untuk tetap kompetitif di tengah perubahan pasar yang cepat. Karena itu, memahami tren IT outsourcing 2026 menjadi penting agar perusahaan tidak kalah bersaing.
Apa Saja Tren IT Outsourcing 2026?
Pada dasarnya, IT outsourcing memberikan banyak manfaat untuk perusahaan, seperti meningkatkan efisiensi operasional, menghemat biaya, hingga memastikan agar perusahaan tetap patuh pada regulasi yang berlaku. Hal inilah yang membuat outsourcing semakin populer sebagai solusi fleksibel dan strategis. Beberapa tren IT outsourcing 2026 adalah:
1. Kemitraan strategis jadi prioritas utama
Jika selama ini IT outsourcing hanya dipandang sebagai cara menghemat biaya, maka tidak demikian halnya di tahun 2026. Di tahun 2026, perusahaan akan ‘melihat’ IT outsourcing sebagai mitra strategis jangka panjang yang dapat membantu mendorong inovasi, meningkatkan kualitas layanan, memperluas jangkauan pasar, hingga mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Hal ini didasari pada kebutuhan digital yang semakin kompleks sehingga membuat kerja sama jangka pendek tidak lagi memadai. Di tahun 2026, bahkan diperkirakan banyak perusahaan, termasuk UMKM, mulai menggunakan IT outsourcing agar bisa mendapatkan tenaga ahli berkualitas tanpa harus merekrut karyawan tetap. Pendekatan ini membantu perusahaan berkembang lebih cepat, efisien, dan fokus pada kompetensi utama mereka.
2. Kepatuhan dan keamanan data semakin diperketat
Seiring meningkatnya jumlah dan sensitivitas data, aspek keamanan menjadi prioritas yang tidak dapat diabaikan. Perusahaan membutuhkan mitra outsourcing dengan standar keamanan yang kuat serta pemahaman terhadap regulasi penting seperti ISO dan regulasi perlindungan data yang berlaku di Indonesia. Memilih mitra yang tepat akan membantu perusahaan menjaga integritas sistem sekaligus meminimalkan risiko data disalahgunakan.
3. Personalisasi didukung teknologi AI
Pemanfaatan AI dalam perusahaan, terutama e-commerce, diperkirakan akan berkembang sangat pesat. Melalui IT outsourcing, perusahaan dapat menggunakan teknologi AI untuk memberikan layanan yang lebih personal dan responsif. Contohnya, AI mampu merekomendasikan produk secara lebih akurat berdasarkan perilaku pelanggan. Selain itu, generative AI juga memperkuat pengalaman konsumen melalui asisten virtual yang memberikan dukungan real time di berbagai platform. Hal ini membuat proses belanja lebih nyaman dan meningkatkan kepuasan pelanggan secara signifikan.
4. Keterampilan khusus jadi kebutuhan utama
Di tahun 2026, kebutuhan akan tenaga ahli dengan kompetensi teknis mendalam semakin tinggi. Bidang seperti Artificial Intelligence dan cybersecurity menjadi kompetensi yang paling dicari dalam model outsourcing modern. Perusahaan kini tidak hanya membutuhkan penyedia layanan yang efisien, tetapi juga yang mampu memberikan nilai tambah berupa inovasi, peningkatan performa teknologi, serta daya saing yang lebih kuat.
5. Fokus pada pengalaman pelanggan
Ekspektasi pelanggan yang terus meningkat membuat perusahaan harus mampu memberikan layanan yang cepat, personal, dan konsisten. Dengan memanfaatkan layanan IT outsourcing seperti customer service atau technical support, perusahaan dapat menggunakan teknologi, proses, dan keahlian dari penyedia profesional. Hasilnya, kualitas interaksi dengan pelanggan meningkat secara signifikan, sehingga dapat membantu menjaga loyalitas dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Dengan meningkatnya kebutuhan teknologi dan tekanan kompetitif, IT outsourcing menjadi strategi penting untuk memastikan perusahaan tetap gesit dan relevan. Kini saatnya memilih mitra yang benar-benar mampu mendukung perjalanan transformasi digital Anda.
Percepat transformasi digital perusahaan Anda dengan ICT Solutions PT VADS Indonesia, solusi tepercaya untuk keamanan, efisiensi, dan inovasi. Hubungi PT VADS Indonesia sekarang untuk mulai bertransformasi.
PT VADS Indonesia Tingkatkan Profesionalisme Karyawan Lewat Pelatihan Personal Grooming
PT VADS Indonesia terus menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai program pelatihan yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan profesional karyawan. Salah satu program yang dijalankan adalah pelatihan "Personal Grooming dan Penampilan Profesional." Pelatihan ini membantu karyawan memahami pentingnya penampilan, sikap, dan kebersihan diri sebagai bagian dari citra perusahaan.
Melalui pelatihan ini, PT VADS Indonesia berharap setiap individu dapat tampil lebih percaya diri dan mencerminkan profesionalisme dalam setiap bentuk interaksi, baik secara langsung maupun digital.
Pelatihan ini memberikan wawasan komprehensif mengenai bagaimana penampilan memengaruhi persepsi orang lain. Peserta diperkenalkan pada konsep dasar grooming, pentingnya kesan pertama, serta standar penampilan yang sesuai dengan budaya perusahaan. Materi-materi tersebut diharapkan dapat membantu karyawan membangun karakter profesional yang konsisten dan mampu memenuhi ekspektasi dunia kerja yang dinamis.
Pelatihan ini tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri, kerapian, dan kebiasaan sederhana yang membuat pekerjaan terasa lebih nyaman, baik untuk diri sendiri maupun orang di sekitar.
Selain membahas aspek visual, peserta juga diajak memahami bagaimana gaya hidup sehat mendukung performa kerja. Topik seperti menjaga aroma tubuh, memilih pakaian yang sesuai, hingga merawat kesehatan fisik sehari-hari menjadi bagian dari pembelajaran. Dengan pemahaman tersebut, karyawan diharapkan mampu menerapkan standar penampilan profesional secara berkelanjutan sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang menghargai kerapihan, kenyamanan, dan rasa saling menghormati.
Secara keseluruhan, pelatihan ini menekankan tiga fokus utama, yaitu meningkatkan citra diri dan kepercayaan diri, membangun sikap serta perilaku profesional, serta menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya standar penampilan dalam bekerja. Dengan kemampuan tersebut, PT VADS Indonesia berharap karyawan dapat menjadi individu yang tidak hanya berpenampilan baik, tetapi juga mampu membawa pengaruh positif di dalam tim.
PT VADS Indonesia meyakini bahwa pengembangan manusia adalah fondasi penting dalam mencapai tujuan bisnis jangka panjang. Oleh karena itu, perusahaan berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan talenta dan memperkuat budaya profesional yang sehat. Kemampuan untuk menjaga penampilan, bersikap profesional, dan memahami etika kerja menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan bisnis yang terus berkembang.
👉 Informasi lebih lanjut mengenai pelatihan ini dapat diakses di sini.
